Sabtu, 05 Oktober 2013

Tablet






Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi (FI IV)
Penggolongan tablet :
1. Berdasarkan metode pembuatan
2. Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh
3. Berdasarkan jenis bahan penyalut
4. Berdasarkan cara pemakaian

1. Berdasarkan metode pembuatan
            a. Tablet cetak
            Pembuatan : zat aktif dan bahan pengisi dibasahi dengan etanol. Massa serbuk yang lembab ditekan dengan tekanan rendah, kemudian dikeluarkan dan dikeringkan.
b. Tablet kempa
            Pembuatan : dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul dengan menggukan cetakan baja. Umumnya mengandung zat aktif, pengisi, pengikat, desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan pewarna dan lak (pewarna yang diabsorpsikan pada alumunium hidroksida yang tidak larut), pengaroma, dan pemanis.
2. Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh
a. Bekerja lokal
            Misal : tablet hisap untuk pengobatan pada rongga mulut, dan ovula untuk pengobatan pada infeksi di vagina.
b. Bekerja sistemik : per oral.
           Yang bekerja short-acting (jangka pendek) : dalam satu hari memerlukan beberapa kali menelan obat
Yang bekerja long-acting (jangka panjang) : dalam satu hari cukup menelan satu tablet.
Tablet jangka panjang dapat dibedakan menjadi: 
      -Delayed action tablet (DAT)
-         --Repeat action tablet (RAT)
Delayed Action Tablet (DAT)
            Dalam tablet ini terjadi penundaan pelepasan zat aktif karena pembuatannya adalah sebagai berikut : sebelum dicetak, granul dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok pertama tidak diapa-apakan, kelompok kedua disalut dengan bahan penyalut yang akan pecah setelah beberapa saat, kelompok ketiga disalut dengan bahan penyalut yang pecah lebih lama dari kelompok kedua, dst. Granul-granul dari semua kelompok dicampurkan dan baru dicetak.

Repeat Action Tablet (RAT)
            Granul-granul dari kelompok yang paling lama pecahnya dicetak dahulu menjadi tablet inti (core tablet). Kemudian granul-granul yang kurang lama pecahnya dimampatkan di sekeliling kelompok pertama sehingga terbentuk tablet baru.

3. Berdasarkan jenis bahan penyalut
Macam-macam tablet salut :
a. Tablet salut biasa/salut gula (dragee)
            disalut dengan gula dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium karbonat, talk atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
Tahapan pembuatan salut gula :
1. Penyalutan dasar (subcoating)
Jika tablet mengandung zat yang higroskopis, tablet dilapisis dulu dengan salut penutup (sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar tidak masuk ke dalam tablet.
2. Melicinkan (smooting)
Proses pembasahan berganti-ganti dengan sirop pelicin dan pengeringan dari salut dasar tablet menjadi bulat dan licin.
3. Pewarnaan (coloring)
Memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.
4. Penyelesaian (finishing)
Proses pengeringan salut sirop
5. Pengilapan (polishing)
Merupakan tahap akhir, digunakan lapisan tipis lilin yang licin.
b. Tablet salut selaput (film-coated tablet)
Disalut dengan hidroksipropilmetilslulosa, metilselulosa, hidroksipropilselulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG.
c. Tablet salut kempa 
Tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti, kemudian dicetak kembali bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet).
d. Tablet salut enterik (enteric-coated tablet)/tablet lepas tunda
      Jika obat dapat rusak atau menjadi tidak aktif akibat cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung.
e.Tablet lepas lambat (sustained-release tablet)/tablet dengan efek diperanjang
   Tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tetap tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat diberikan.

4. Berdasarkan Cara Pemakaian
            a. Tablet biasa/tablet telan
            b. Tablet kunyah (chewable tablet)
            c. Tablet isap (lozenges,trochisi,pastiles)
            d. Tablet larut (effervescent tablet)
            e. Tablet implan (pelet)
Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril dan berisi hormon steroid, dimasukkan ke   bawah kulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet dimasukkan, kemudian kulit dijahit kembali. Zat khasiat akan dileoas perlahan-lahan
f. Tablet hipodermik
Tablet steril, umumnya berbobot 30 mg, larut dalam air, digunakan dengan cara melarutkan ke dalam air untuk injeksi secara aseptik dan disuntikkan di bawah kulit (subkutan).
g. Tablet bukal
            Digunakan dengan cara menaruh tablet pada dinding mulut bagian pipi, tablet akan melarut dan akan diserap melalui mukosa mulut.
h. Tablet sublingual
            Digunakan dengan cara menaruh tablet di bawah lidah, tablet akan larut dan akan diserap melalui mukosa mulut.
i Tablet vagina (ovula)

                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar