Sabtu, 05 Oktober 2013

Sediaan Krim









Krim adalah sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat,    terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar krim mengandung tidak kurang dari 60 % ai
   dan dimaksudkan untuk obat luar.
        Tipe krim ada dua : 
       1.      Tipe minyak dalam air (M/A)
          Tipe krim M/A merupakan krim yang fase luarnya  air,  jadi mudah dicuci dengan air atau tidak lengket atau meninggalkan noda pada pakaian.
       2.      Tipe air dalam minyak (A/M)
     Tipe krim A/M merupakan krim dengan fase luarnya minyak, tidak mudah dicuci dengan meninggalkan noda atau lengket pada pakaian serta tidak mudak mengering

 Contoh : Vanishing cream
          R/ Acidi Stearinici             15,0
               Cera albi                         2,0
               Vaseelini albi                 8
               Trietanolamini                1,5
                Propilen glikol                8,0
      Aquades              ad        100

Sebagai stabilisator pada krim dapat ditambahkan anti oksidan dan pengawet.
Pengawet yang paling umum adalah kombinasi nipagin  0,12 – 0,18% dan nipasol 0,02 – 0,5%. Untuk pembuatan krim dibutuhkan zat pengemulsi (emulgator).

Emulgator
•         Tipe air dalam minyak (a/m)
   Zat pengemulsi yang biasa digunakan
–     Span
–     Adeps lanae
–     Kolesterol
–     Cera
–     Sabun polivalen
–     Wool alkohol
–     Ester asam lemak dengan sorbitan
–     Garam asam lemak dengan logam bervalensi dua.
•         Tipe minyak dalam air (m/a).
   Zat pengemulsi yang biasa digunakan
–     Tween
–     Natrium lauril sulfat
–     Emulgid
–     Pectin
–     Sabuin monofalen
–     Trietanolamin
–     Natrium stearat
–     Emulsifying wax BP
–     Lannette wax (campuran etil dan stearil alkohol yang disulfonisasi)
–     Cetrimide emulsifying wax
–     Cetomacrogol emulsifying wax.

Sifat dasar krim yang ideal yaitu:
·         Tercampur dengan baik dengan bahan obat
·         Stabil dalam penyimpanan.
·         Mudah dicuci dengan air.
·         Mudah melepaskan bahan obat
·         Mudah diformulasikan
·         Reaksi netral
·         Tidak merangsan kulit.
·         Didalam sediaan secara fisik cukup halus dan kental

Pembuatan krim secara umum :
•         Fase atau bagian lemaknya dilelehkan diatas water bath, fase atau bagian yang larut dalam air dicampur dengan air panas. Kedua bagian diatas dicampur dan digerus dalam lumpang panas sampai terbentuk basis kream.
•         Fase lemak dan fase air dipanaskan perlahan-lahan sampai terbentuk larutan sabun, kemudian digerus      dalam lumpang panas sampai terbentuk masa krim. Cara ini dilakukan untuk krim dengan kadar lemak tinggi.
•         Zat yang larut dalam air ditambah 30% air, zat fase lemak dilelehkan bersama-sama. Kemudian tambahkan air panas dengan jumlah yang sama  gerus homogen. Tambahkan fase lemak gerus sampai menyatu dan terakhir sisa air. Cara ini digunakan untuk krim dengan minyak tumbuh-tumbuhan.

Contoh Formula krim :
1.   Krim dengan etanol amin stearat.
   Merupakan suatu sabun bereaksi basa lemah yang dibuat dengan 2,2 gram asam stearat dengan 1 gram TEA. Untuk pembuatan pengunaan asam stearat selalu berlebih banyak.
Contoh .
   R/ Asam stearat                    25
               Adeps lanae                 5
               TEA                             1,5
               Gliserin                        7
               Aquades             ad      100
Cara pembuatan :
Asam stearat dicampiur dengan adeps lanae lebur dipenangas air 60–70oC. TEA, Gliserin dan aquades dipanaskan 60–70◦C. Kedua fase dicampur dalam keadaan sama-sama panas dan diaduk. Terbentuk krim tipe M/A.

2. Krim dengan emulgid.
Contoh :
R/ Emulgid               15
     Ol. Sesami           15
     Aquades               70
     Cara Pembuatan:
      Emulgid dan oleum sesami dilebur  dan dicampur dengan air panas, dan diaduk sampai terbentuk basis krim. Akan didapat krim tipe M/A.

Basis krim tipe A/M
R/ Air suling                                          34,6%
     Boraks                                              1,%
     Metil paraben                                    0,25%
     Serpihan malan tawon sintetis          13 %
     Minyak mineral ringan                     50 %
     Gliseril monostearat                          1%
     Propil paraben                                   0,15%
    Cara Pembuatan :
Fase minyak terdiri dari Serpihan malan tawon (Cera), minyak mineral dipanaskan  diatas Waterbath. Fase air terdiri dari Boraks, metil, propil paraben dan glicerol lebur diatas Waterbath masukan ke dalam lumpang + fase minyak gerus sampai terbentuk basis cream.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar