Rabu, 09 Oktober 2013

Emulsi





            Emulsi adalah sediaan berupa campuran yang terdiri dari dua fase cair dalam bentuk sistem terdispersi dimana fase cair yang satu terdispersi sangat halus dan merata pada fase cair lainnya dan distabilkan dengan penambahan emulgator.
            Menurut FI edisi III dan IV, emulsi adalah :
-         Sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
-         Sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil.
            Fase pada emulsi :
1.      Fase luar / fase eksternal / fase kontinu
            Umumnya merupakan jumlah cairan yang paling besar jumlahnya dimana cairan yang lain terdispersi dalam bentuk butiran halus.
2.      Fase dalam / fase internal / fase diskontinu
            Fase yang terdispersi dalam fase luar
3.      Fase interfasial ( emulgator )
            Fase yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi

            Tipe emulsi :
1.                  Tipe minyak dalam air (m/a)
2.                  Tipe air dalam minyak (a/m)
3.                  Tipe campuran / emulsi ganda ( a/m/a atau m/a/m)

            Metode penentuan tipe emulsi:
1.                  Metode zat warna
2.                  Metode pengenceran
3.                  Metode konduktivitas
4.                  Metode kreaming
5.                  Metode pembasahan kertas saring
6.                  Metode flueresensi

            Teori emulsifikasi
Menjelaskan bagaimana emulgator bekerja dalam meningkatkan emulsifikasi dan menjaga emulsi yang dihasilkan
Ada 4 teori :       
1. Teori tegangan permukaan
2. Teori film antar muka
3. Teori gaya tolak listrik
4. Teori oriented-wedge

            Alat yang digunakan dalam emulsi          
1. Lumpang dan alu
2. Mikser atau pengaduk mekanis
3. Homogenizer
4. Colloid mills
5. Ultrasonifer

Emulsi dapat dibedakan menjadi 2 :
1.                  Emulsi Vera ( Emulsi Alam )
Emulsi vera dibuata dari biji-bijian atau buah yang mengandung minyak, disamping minyak lemak biasanya juga mengandung zat seperti putih telur sebagai emulgatornya

2.                  Emulsi Spuria
a.                   Emulsi dengan minyak lemak
10 bagian minyak lemak dibuat 100 bagian emulsi, gom arab yang digunakan ½ jumlah minyal, air corpus 1,5 jumlah gom arab. Khusus untuk oleum ricini, jumlah gom arab 1/3 jumlah minyak.

b.                  Emulsi dengan parafin liquidum
Dibuat dengan gom arab sama berat dengan farafin liquidum

c.                   Emulsi dengan cera atau lemak padat
            Cera atau lemak padat dilebur dipenangas air, tambahkan gom asrab sma berat lemak, tambahkan air 1,5 jumlah gom arab, setelah corpus jadi encerkan dengan air hangat, masukan dalam botol dan digojok sampai emulsi dingin.

d.                  Emulsi dengan ekstrak
0)                  Bila jumlah ekstraknya sedikit maka digunakan gom arab 2,5 5 dari berat total emulsi
0)                  Bila disamping minyak ekstrak terdapat minyak lemak, tambahkan gom arab, jumlah gom arab yang digunakan adalah untuk ekstraknya sama berat dan untuk minyak lemaknya separuh berat minya lemak
0)                  Air yang digunakan adalah 1,5 berat gom arab

e.                   Emulsi dengan minyak atsiri
0)                  Hanya minyak atsiri, jumlah gom arabnya sama banyak
0)                  Minyak atsiri bersama-sama minyak lemak untuk minyak lemak dipakai gom ½ kalinya, untuk minyak atsiri dipakai gom sama banyak

f.                   Emulsi dengan balsem-balsem
0)                  Dibuat dengan gom 2x berat balsem
0)                  Balsem dengam minyak lemak, maka gom untuk balsem yang dipakai sama banyak balsem dan untuk minyak lemak gom arabnya ½ minyak lemak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar