Emulsi adalah sediaan
berupa campuran yang terdiri dari dua fase cair dalam bentuk sistem terdispersi
dimana fase cair yang satu terdispersi sangat halus dan merata pada fase cair
lainnya dan distabilkan dengan penambahan emulgator.
Menurut FI edisi III dan IV, emulsi adalah
:
-
Sediaan
yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan
pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
-
Sistem
dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam
bentuk tetesan kecil.
Fase pada emulsi :
1. Fase luar / fase eksternal / fase kontinu
Umumnya
merupakan jumlah cairan yang paling besar jumlahnya dimana cairan yang lain
terdispersi dalam bentuk butiran halus.
2. Fase dalam / fase internal / fase diskontinu
Fase
yang terdispersi dalam fase luar
3. Fase interfasial ( emulgator )
Fase
yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi
Tipe emulsi :
1.
Tipe
minyak dalam air (m/a)
2.
Tipe
air dalam minyak (a/m)
3.
Tipe
campuran / emulsi ganda ( a/m/a atau m/a/m)
Metode penentuan tipe emulsi:
1.
Metode
zat warna
2.
Metode
pengenceran
3.
Metode
konduktivitas
4.
Metode
kreaming
5.
Metode
pembasahan kertas saring
6.
Metode
flueresensi
Teori emulsifikasi
Menjelaskan
bagaimana emulgator bekerja dalam meningkatkan emulsifikasi dan menjaga emulsi
yang dihasilkan
Ada 4 teori :
1. Teori tegangan permukaan
2. Teori film antar muka
3. Teori gaya tolak listrik
4. Teori oriented-wedge
Alat yang digunakan dalam emulsi
1. Lumpang dan alu
2. Mikser atau pengaduk mekanis
3. Homogenizer
4. Colloid mills
5. Ultrasonifer
Emulsi
dapat dibedakan menjadi 2 :
1.
Emulsi
Vera ( Emulsi Alam )
Emulsi vera dibuata dari biji-bijian atau buah yang
mengandung minyak, disamping minyak lemak biasanya juga mengandung zat seperti
putih telur sebagai emulgatornya
2.
Emulsi
Spuria
a.
Emulsi
dengan minyak lemak
10 bagian minyak lemak dibuat 100 bagian emulsi, gom
arab yang digunakan ½ jumlah minyal, air corpus 1,5 jumlah gom arab. Khusus
untuk oleum ricini, jumlah gom arab 1/3 jumlah minyak.
b.
Emulsi
dengan parafin liquidum
Dibuat dengan gom arab sama berat dengan farafin
liquidum
c.
Emulsi
dengan cera atau lemak padat
Cera
atau lemak padat dilebur dipenangas air, tambahkan gom asrab sma berat lemak,
tambahkan air 1,5 jumlah gom arab, setelah corpus jadi encerkan dengan air
hangat, masukan dalam botol dan digojok sampai emulsi dingin.
d.
Emulsi
dengan ekstrak
0)
Bila
jumlah ekstraknya sedikit maka digunakan gom arab 2,5 5 dari berat total emulsi
0)
Bila
disamping minyak ekstrak terdapat minyak lemak, tambahkan gom arab, jumlah gom
arab yang digunakan adalah untuk ekstraknya sama berat dan untuk minyak
lemaknya separuh berat minya lemak
0)
Air
yang digunakan adalah 1,5 berat gom arab
e.
Emulsi
dengan minyak atsiri
0)
Hanya
minyak atsiri, jumlah gom arabnya sama banyak
0)
Minyak
atsiri bersama-sama minyak lemak untuk minyak lemak dipakai gom ½ kalinya,
untuk minyak atsiri dipakai gom sama banyak
f.
Emulsi
dengan balsem-balsem
0)
Dibuat
dengan gom 2x berat balsem
0)
Balsem
dengam minyak lemak, maka gom untuk balsem yang dipakai sama banyak balsem dan
untuk minyak lemak gom arabnya ½ minyak lemak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar